Pengembangan Rencana Bisnis Informatika
1. Regulasi Dan Prosedur Pendirian Perusahaan
dalam tugas ini kita akan membuat suatu perusahaan yang dimana terdiri
dari prosedur yang dibutuhkan, berikut adalah lampirannya
1.
Pertama,
membuat akte perusahaan ke notaris.
Karena perusahaan berbadan hukum maka sangat mutlak perlu
membuat akte perusahaan Anda ke notaris. Biasanya akte ini berisi informasi
tentang nama perusahaan, bergerak di bidang apa, nama para pemilik modal,
pengurus perusahaan seperti siapa direktur utama, direktur, dan para komisaris.
2.
Kedua,
mendapatkan Surat Keterangan Domisili Usaha.
Ini Anda dapatkan dari kantor kelurahan atau kantor kepala
desa di mana perusahaan Anda berdomisili. Berdasarkan surat ini, Camat
mengeluarkan surat keterangan yang sama.
Untuk mendapatkan surat keterangan domisili, Anda memerlukan
salinan akte perusahaan Anda. Biasanya Anda dipungut biaya administrasi. Biaya
administrasi ini bervariasi dari satu kelurahan kelurahan lain kelurahan.
3.
Ketiga,
mengurus NPWP perusahaan.
Untuk mendirikan perusahaan, NPWP perusahaan adalah mutlak.
Untuk mendapatkan NPWP, Anda memerlukan salinan akte perusahaan dan surat
keterangan domisili. Biasanya pembuatan NPWP hanya butuh kira-kira 2 jam. Bila
Anda memasukkan berkas di pagi hari ke kantor pajak, Anda sudah mendapatkannya
di siang hari. Selain itu, tidak ada biaya administrasi yang perlu Anda bayar.
4.
Keempat,
mendapatkan Surat Keputusan pendirian perusahaan dari Departemen Hukum
dan HAM.
Ini biasanya diurus oleh notaris Anda. Notaris biasanya
menyerahkan salinan akte perusahaan, Surat Keterangan Domisili dan NPWP
perusahaan Anda untuk mendapatkan SK perusahaan.
5.
Kelima,
mengurus SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan).
SIUP merupakan bagian dari proses mendirikan perusahaan
agar perusahaan bisa beroperasi. Mengurus SIUP relatif sama di
berbagai tempat.
persyaratan untuk mendapatkan SIUP adalah sebagai berikut:
persyaratan untuk mendapatkan SIUP adalah sebagai berikut:
a) Mengisi Formulir pengajuan SIUP dengan materai
b) Fotocopy KTP penanggung jawab perusahaan (Direktur
Utama/Direktur)
c) Pas Photo Direktur Utama/Direktur (berwarna dan berukuran
3x4 sebanyak 2 lembar)
d) Fotocopy NPWP Direktur Utama/Direktur
e) Surat Keterangan Domisili Usaha
f) Fotocopy izin tertentu untuk usaha-usaha tertentu
g) Fotocopy akte pendirian dan pengesahannya (SK dari
Departemen Hukum dan HAM)
h) Surat Kuasa bila pengurusan dikuasakan (dengan materai
Rp6000) dan KTP yang diberi kuasa
6.
Keenam,
mengurus Tanda Daftar Perusahaan (TDP).
TDP merupakan bagian dari proses
mendirikan perusahaan. Persyaratannya relatif sama untuk berbagai daerah.
persyaratan untuk mendapatkan TDP
adalah sebagai berikut:
1.
Mengisi Formulir pengajuan TDP dengan materai
2.
Fotocopy KTP penanggung jawab perusahaan (Direktur Utama/Direktur)
3. Pas
Photo Direktur Utama/Direktur (berwarna dan berukuran 3x4 sebanyak 2 lembar)
4. Fotofcopy
PWP Direktur Utama/Direktur
5.
Surat Keterangan Domisili Usaha
6.
Fotocopy izin tertentu untuk usaha-usaha tertentu
7.
Fotocopy akte pendirian dan pengesahannya (SK dari Departemen Hukum dan HAM)
8.
Surat Kuasa bila pengurusan dikuasakan (dengan materai Rp6.000) dan KTP yang
diberi kuasa
Berikut adalah dokumen dan informasi yang perlu disiapkan
bila Anda mau mendirikan perusahaan.
Berikut adalah dokumen-dokumen dan informasi tersebut:
1.
Nama Perusahaan (Anda siapkan 2 atau 3 nama perusahaan bila pilihan
pertama ditolak Departemen Hukum dan Ham)
2.
Bidang Usaha yang Digeluti
3.
Nama-Nama Pemilik Modal (Minimal Dua Orang)
4.
Klasifikasi Usaha: Kecil (Rp51 Juta - Rp500 Juta), Menengah (Rp501 Juta - Rp10
M), Besar (Di atas 10 M)
5.
Persentase Kepemilikan Modal
6.
Nama Direktur Utama/Direktur (Pimpinan Tertinggi Perusahaan)
7.
Copy KTP Pemilik Modal
8.
Kartu Keluarga (bila Direktur Utama/Direktur adalah perempuan)
9.
NPWP Direktur Utama/Direktur
10.
Foto Direktur/Direktur Utama ukuran 3x4 2 lembar (4x6 2 lembar untuk wilayah
Bogor)
11.
Surat Keterangan Domisili Usaha
12.
Copy Bukti Surat Kepemilikan Tempat Usaha dan PBB atau Bukti Sewa-Menyewa
Tempat Usaha
13.
Nomor Telepon Perusahaan
14.
Denah Lokasi Tempat Usaha (Bila Perusahaan menjadi PKP (Perusahaan Kena Pajak)
Itulah beberapa dokumen umum yang perlu Anda persiapkan
sebagai syarat pendirian perusahaan sebelum Anda mendapatkan akte perusahaan,
NPWP perusahaan, SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan) dan TDP (Tanda Daftar
Perusahaan).
PAKET PELAYANAN PENGURUSAN PENDIRIAN
PERUSAHAAN
Bila Anda membutuhkan bantuan kami
untuk mengurus pendirian perusahaan Anda, kami menyiapkan beberapa paket yang
bisa Anda pertimbangkan. Ada Paket A, B, C, dan D. Apa saja yang Anda peroleh
pada masing-masing paket, bisa dilihat pada tabel di bawah ini.
NO.
|
NAMA
DOKUMEN
|
PAKET A
|
PAKET B
|
PAKET C
|
PAKET D
|
1.
|
Akte Notaris
|
X
|
X
|
X
|
X
|
2.
|
Surat Keterangan Domisili Usaha
|
-
|
X
|
X
|
X
|
3.
|
SK Menteri Hukum dan HAM
|
X
|
X
|
X
|
X
|
4.
|
NPWP Perusahaan
|
X
|
X
|
X
|
X
|
5.
|
SIUP
|
X
|
X
|
X
|
X
|
6.
|
TDP
|
X
|
X
|
X
|
X
|
7.
|
PKP (Pengusaha Kena Pajak)
|
-
|
-
|
X
|
X
|
8.
|
Izin Lain
|
-
|
-
|
-
|
X
|
Berikut
adalah dokumen-dokumen yang dibutuhkan sebagai syarat pendirian
perusahaan. Beda paket beda dokumen yang
dibutuhkan, seperti yang bisa Anda lihat pada tabel di bawah ini.
No.
|
Informasi
|
Paket A
|
Paket B
|
Paket C
|
Paket D
|
1.
|
Nama Usaha (2 atau 3 opsi)
|
X
|
X
|
X
|
X
|
2.
|
Domisili Usaha
|
X
|
X
|
X
|
X
|
3.
|
Bidang Usaha
|
X
|
X
|
X
|
X
|
4.
|
Nama-Nama Pemilik Modal (Minimal
Dua Orang)
|
X
|
X
|
X
|
X
|
5.
|
Klasifikasi Usaha: Kecil (Rp51
Juta - Rp500 Juta), Menengah (Rp501 Juta - Rp10 M), Besar (Di atas 10 M)
|
X
|
X
|
X
|
X
|
6.
|
Modal Dasar (Rp)
|
X
|
X
|
X
|
X
|
7.
|
Modal Disetor
|
X
|
X
|
X
|
X
|
8.
|
Persentase Kepemilikan Modal
|
X
|
X
|
X
|
X
|
9.
|
Nama Direktur Utama/Direktur
(Pimpinan Tertinggi)
|
X
|
X
|
X
|
X
|
10.
|
Copy KTP Pemilik Modal
|
X
|
X
|
X
|
X
|
11.
|
Kartu Keluarga (bila Direktur
Utama/Direktur adalah perempuan)
|
X
|
X
|
X
|
X
|
12.
|
NPWP Direktur Utama/Direktur
|
X
|
X
|
X
|
X
|
13.
|
Foto Direktur/Direktur Utama
ukuran 3x4 2 lembar (4x6 2 lembar untuk wilayah Bogor)
|
X
|
X
|
X
|
X
|
14.
|
Surat Keterangan Domisili Usaha
|
X
|
X
|
X
|
|
15.
|
Nama Komisaris
|
X
|
X
|
X
|
X
|
16.
|
Fotocopy KTP Komisaris
|
X
|
X
|
X
|
X
|
17.
|
Copy Bukti Surat Kepemilikan
Tempat Usaha dan PBB atau Bukti Sewa-Menyewa Tempat Usaha
|
X
|
X
|
X
|
X
|
18.
|
No. Telepon Usaha
|
X
|
X
|
X
|
X
|
19.
|
Denah Lokasi Tempat Usaha (Bila
Perusahaan menjadi PKP (Perusahaan Kena Pajak)
|
X
|
X
|
||
20.
|
Surat Kuasa (Bila penandatanganan
akta pendirian dikuasakan kepada orang lain)
|
X
|
X
|
X
|
X
|
2. SDM DAN ORGANISASI
1. Fungsional
- Orang-orang dikelompokkan ke dalam departemen – departemen menurut kesamaan keterampilan dan aktivitas-aktivitas kerja.
- Organisasi fungsional adalah suatu organisasi dimana wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada kepala bagian yang mempunyai jabatan fungsional untuk dikerjakan kepada para pelaksana yang mempunyai keahlian khusus. Struktur organisasi fungsional diciptakan oleh F.W.Taylor.
- Contoh: www.garden.com
Ciri-ciri Fungsional :
- Organisasi kecil
- Di dalamnya terdapat kelompok-kelompok kerja staff ahli
- Spesialisasi dalam pelaksanaan tugas
- Target yang hendak dicapai jelas dan pasti
- Pengawasan dilakukan secara ketat
- Tidak menjamin adanya kesatuan perintah
- Hemat waktu karena mengerjakan pekerjaan yang sama
Rancangan Struktur Fungsional
Keunggulan Fungsional :
- Penggunaan sumberdaya yang efisien, skala ekonomis
- Spesialisasi keterampilan yang mendalam dan pengembangan
- Kemajuan karier dalam departemen fungsional
- Panduan dan pengendalian dari manajemen Puncak
- Koordinasi yang luar biasa dalam fungsi-fungsi
- Pemecahan masalah teknikal yang berkualitas
Kelemahan Fungsional :
- Komunikasi lintas departemen fungsional yang buruk
- Tanggapan lambat yang diberikan pada perubahan lingkungan, ketinggalan inovasi
- Keputusan terkonsentrasi pada hirarki puncak, menciptakan penundaan
- Tanggung jawab bagi masalah yang muncul sulit ditunjukkan secara tepat
- Pandangan terbatas mengenai sasaran organisasi dari pada karyawan
- Pelatihan manajemen umum yang terbatas bagi karyawan
2. Divisional
- Departemen dikelompokkan ke dalam divisi mandiri terpisah berdasarkan pada kesamaan produk, program, atau daerah geografis. Perbedaan keterampilan merupakan dasar departementalisasi, dan bukannya kesamaan keterampilan
- Contoh : www.heinz.com
Rancangan Struktur Divisional
Keunggulan Divisional :
- Cepat tanggap, fleksibilitas pada lingkungan yang tidak stabil
- Memperhatikan kebutuhan konsumen
- Koordinasi yang luar biasa lintas departemen fungsional
- Pembebanan tanggung jawab yang jelas bagi permasalahan produk
- Penekanan terhadap keseluruhan produk dan tujuan divisional
- Pengembangan keterampilan manajemen umum
Kelemahan Divisional :
- Duplikasi sumberdaya lintas divisi
- Kurang pendalaman teknis dan spesialisasi dalam divisi-divisi
- Koordinasi yang buruk lintas divisi
- Kurangnya kendali sumberdaya menajemen puncak
- Kompetesi untuk sumberdaya perusahaan
3. Matriks
- lRanati komando divisional dan fungsional diimplementasikan secara simulatan dan membebani satu sama lainnya dalam departemen yang sama. Terdapat dua rantai komando, dan beberapa karyawan memberikan laporan pada dua bos.
- Contoh : www.nasa.gov
Rancangan Struktur Matriks
Keunggulan Matriks :
- Penggunaan sumberdaya yang lebih efisien dibandingkan pada hirarki tunggal
- Fleksibilitas dan adaptabilitas terhadap lingkungan yang terus berubah
- Pengembangan keterampilan manajemen umum dan spesialis
- Kerja sama interdisiplin, ketersediaan ahli untuk seluruh divisi
- Pelebaran tugas-tugas bagi para karyawan
Kelemahan Matriks :
- Penggunaan sumberdaya yang lebih efisien dibandingkan pada hirarki tunggal
- Fleksibilitas dan adaptabilitas terhadap lingkungan yang terus berubah
- Pengembangan keterampilan manajemen umum dan spesialis
- Kerja sama interdisiplin, ketersediaan ahli untuk seluruh divisi
- Pelebaran tugas-tugas bagi para karyawan
3. ASPEK
PEMASARAN
Pasar merupakan tempat terjadinya transksi antara penjual
dan pembeli, dimana transaksi tersebut akan meliputi diskusi tentang permintaan
produk serta penawaran harga. Permintaan produk merupakan jumlah kebutuhan
konsumen terhadap suatu produk dalam berbagai segi harga, sedangkan penawaran
harga merupakan negosisasi pencocokan harga beli yang disepakati pihak penjual
dan pihak pembeli.
Hukum
permintaan: Apabila harga suatu barang meningkat maka jumlah barang yang
diminta akan berkurang,dan sebaliknya.
Kegiatan
penawaran dan permintaan produk menjadi salah satu aspek pemasaran produk.
Aspek
pemasaran merupakan faktor yang mendukung kesuksesan transaksi pemasaran produk
terhadap permintaan pasar terhadap produk itu sendiri. Aspek-aspek pemasaran
meliputi:
1. Spesifikasi
Produk
Produk yang ditawarkan kepada pasar
merupakan produk yang dapat memenuhi permintaan pasar, dari segi kualitas serta
kuantitas. Persaingan produk sejenis merupakan permasalahan utama dalam
memenangkan nilai jual serta kuantitas jual sebuah produk, karena setiap
perusahaan memiliki keunggulan masing-masing dalam mempromosikan keleibihan
produknya. Produk yang dipromosikan baik dari segi kualitasnya harus
memiliki kualitas yang sama dengan apa yang perusahaan tawarkan kepada pasar,
hal ini merupakan faktor penting untuk menjaga kepercayaan konsumen terhadap
produk yang ditawarkan oleh perusahaan.
2. Segmentasi
Produk
Segmentasi
produk merupakan proses pembagian produk ke dalam beberapa jenis karakteristik
dari sebuah produk yang diproduksi dengan berbagai tipe inovasi yang
dikembangkan. Contohnya, sebuah produk shampo, pada produk shampo kualitas
untuk menjaga kesehatan rambut menjadi faktor utama, tetapi setiap kulit kepada
masing-masing individu memiliki perbedaan contohnya pria dan wanita, selain itu
masalah yang ada pada rambut juga bervariasi, seperti, kerontokan rambut,
rambut bercabang, dan lain sebagainya. Perusahaan harus melihat segmentasi ini
untuk memberikan produk-produk sesuai dengan kebutuhan karakteristik konsumen
sehingga pemasaran produk menjadi lebih maksimal.
3. Analisa
Situasi Pasar
Untuk melempar produk ke pasaran,
perusahaan wajib menganalisa situasi pasar, dimana perusahaan harus mencari
tahu kebutuhan konsumesn sehingga produksi yang di lakukan oleh perusahaan memenuhi
kuantitas dari permintaan sehingga memperoleh keuntungan yang maksimal. Analisa
pasar dilakukan dengan melihat produk yang sejenis sejauh mana di minati
konsumen, dan lalukan penganalisaan terhadap kekurangan produk tersebut
dan memperbaikinya untuk memenuhi kebutuhan permintaan pasar akan produk yang
diproduksi. Pertimbangan penentuan harga produk juga dianalisa pada aspek ini,
sebab perusahaan harus mengetahui dan merencanakan target produk untuk kalangan
tingkat menengah kebawah atau menengah ke atas, tidak mungkin jika sebuah
restoran bintang 5 dengan harga makanan yang sangat mahal dibuka pada
lingkungan kecil menengahkan? atau mempromosikan sebuah produk mobil laborginin
di perkampungan? Itulah pentingnya analisa pasar harus dilakukan.
4. Analisa
Pesaing
Dalam dunia bisnis tentu akan banyak
persaingan dengan perusahaan lain yang memproduksi produk yang sama, oleh
karena itu sebuah perusahaan wajib menganalisa produk yang ditawarkan oleh
pesaing serta harga yang dilempar kepasaran, sehingga perusahaan dapat
memproduksi produk yang memiliki kualitas tidak kalah dengan kualitas produk
pesaing serta harga jual pasar yang dapat distandarisasikan untuk menghindari
kerugian dari segi produksi, penjualan, serta kepercayaan konsumen.
5. Strategi
Promosi
Promosi merupakan kegiatan pemasaran
produk yang sangat penting. Promosi membuat produk yang ingin dipasarkan
menjadi dikenal oleh konsumen sehingga memberikan kepercayaan konsumen terhadap
kualitas produk perusahaan. Promosi adalah memberikan informasi kepada
pasar tentang produk yang dipasarkan, untuk meningkatkan permintaan,
penjualan, laba, dan nilai suatu produk. Strategi-strategi yang dapat
ditawarkan saat melakukan promosi dapat berupa, pemberian diskon harga, produk
dengan kualitas tinggi dengan harga jual yang murah, produk yang ditawarkan
memiliki edisi tertentu sehingga menjadi sebuah produk yang langkah, atau
dengan menempelkan nama-nama public figur(biaya promosi cukup besar).
6. Pembuatan
Media Promosi Berbasis TIK
Promosi berbasis teknologi
informatika merupakan promosi yang paling baik saat ini. Hal ini dibuktikan
dengan banyaknya website-website atau forum-forum yang menawaran jasa penjualan
produk atau yang lebih dikenal e-commerce. Tarif internet yang saat ini sangat
murah serta dapat diakses secara mobile menjadi salah satu keunggulan promosi
produk dengan teknologi informasi. Salah satu cara yang sangat tepat dalam
mempromosikan produk adalah dengan membuat sebuah website yang berisikan
tentang semua info produk yang ditawarkan serta membuat akun di jejaring sosial
sebagai media promosi yang cukup efektif.
4. ASPEK KEUANGAN
Keuangan merupakan fungsi bisnis yang sangat penting, dimana
keuangan menjadi faktor untuk menentukan anggaran, investasi, dan besarnya
usahan yang akan dibuat. Aspek Keuangan adalah faktor yang menentukan biaya
yang di keluarkan serta dihasilkan untuk membuat sebuah usaha yang optimal.
1. Komponen Biaya
Modal yang diinvestasikan akan
digunakan sebagai biaya modal. Pada umumnya komponen Biaya Modal (Cost of
Capital) terdiri dari Cost of Debt (biaya hutang) dan Cost of Equity (biaya
modal sendiri).
a. Cost of Debt
(Biaya Hutang)
Hutang dapat diperoleh dari lembaga pembiayaan atau dengan
menerbitkan surat pengakuan hutang (oligasi). Biaya hutang yang berasal dari
pinjaman adalah merupakan bunga yang harus dibayar perusahaan, sedangkan biaya
hutang dengan menerbitkan obligasi adalah tingkat pengembalian hasil yang
diinginkan (required of return) yang
diharapkan investor yang digunakan untuk sebagai tingkat diskonto dalam mencari
nilai obligasi.
Suatu perusahaan memanfaatkan sumber pembelanjaan utang,
dengan tujuan untuk memperbesar tingkat pengembalian modal sendiri (ekuitas).
Biaya Utang dibagi menjadi dua macam yaitu:
1. Biaya Utang sebelum Pajak (before-tax cost of debt)
Menurut Warsono (2003: 139), besarnya biaya utang sebelum
pajak dapat ditentukan dengan menghitung besarnya tingkat hasil internal (yield to maturity) atas arus kas
obligasi, yang dinotasikan dengan kd.
2. Biaya Utang setelah Pajak (after-tax cost of debt)
Menurut Warsono (2003: 139), mengatakan bahwa perusahaan
yang menggunakan sebagian sumber dananya dari utang akan terkena kewajiban
membayar bunga. Bunga merupakan salah satu bentuk beban bagi perusahaan (interest expense). Dengan adanya beban
bunga ini akan menyebabkan besarnya pembayaran pajak penghasilan menjadi
berkurang.
Biaya utang setelah pajak dapat dicari dengan mengalikan
biaya utang sebelum pajak dengan (1 - T), dengan T adalah tingkat pajak
marginal.
b. Biaya
Saham Freferen
Saham preferen mempunyai karakteristik kombinasi antara
utang dengan modal sendiri atau saham biasa. Salah satu ciri saham preferen
yang menyerupai utang adalah adanya penghasilan tetap bagi pemiliknya (Warsono,
2003: 143).
Menurut Weston dan Brigham (1990: 107), biaya saham preferen adalah tingkat pengembalian yang dipersyaratkan oleh investor atas saham preferen perusahaan.
Menurut Weston dan Brigham (1990: 107), biaya saham preferen adalah tingkat pengembalian yang dipersyaratkan oleh investor atas saham preferen perusahaan.
c. Cost of Equity
(Biaya Modal Sendiri)
Biaya modal saham merupakan tingkat hasil pengembalian atas
saham biasa yang diinginkan oleh para investor. Salah satu metode yang dapat
digunakan dalam perhitungan biaya modal laba ditahan, yaitu pendekatan Capital Aset Pricing Model (CAPM),
dimana biaya modal laba ditahan adalah tingkat pengembalian atas modal sendiri
yang diinginkan oleh investor yang terdiri dari tingkat bunga bebas risiko
dengan premi risiko pasar dikaliikan dengan β (resiko saham perusahaan).
Iramani dan Febrian (2005).
Adapun variabel-variabel yang digunakan dalam penghitungan
CAPM adalah sebagai berikut:
1. Tingkat Suku Bunga Bebas Risiko ( Rf
)
Tingkat suku bunga bebas risiko diambil dari suku bunga
rata-rata Sertifikat Bank Indonesia (SBI) selama satu tahun. Rf yang merupakan suku bunga obligasi pemerintah
atau surat hutang pemerintah.
2. Return Pasar ( Rm )
Return pasar dapat diketahui dengan menggunakan Indeks Harga
Saham Gabungan (IHSG) per bulan untuk tiap-tiap tahun.
3. Resiko Sistematis ( β ) Perkiraan
koefisien beta saham ( β )
digunakan sebagai indeks dan risiko saham beta. Perhitungan
beta dilakukan dengan pendekatan regresi.
d. Biaya
modal rata-rata tertimbang (WACC)
Menurut Iramani dan
Febrian (2005), dalam praktek pembiayaan atau pendanaan yang digunakan
perusahaan diperoleh dari berbagai sumber. Dengan demikian biaya riil yang
ditanggung oleh perusahaan merupakan keseluruhan biaya untuk semua sumber
pembiayaan yang digunakan.
2. Estimasi
Biaya
Perhitungan biaya yang diperlukan
dalam membuat melakukan investasi. Perhitungan biaya meliputi, perhitungan,
biaya tempat, produksi, karyawan, perizinan pendirian usahan dan lain
sebagainya. Estimasi biaya harus tepat guna menghindari terjadinya dampak
kerugian bagi investor atau pendiri usaha, sehingga usaha yang dibuat dapat
berjalan dengan optimal
3. Penyusunan
Anggaran Investasi
Anggaran merupakan perhitungan modal
yang dipergunakan dalam 1 periode tertentu. Penyusunan anggaran terdiri dari
top down dan bottom up.
a. Top Down proses penyusunan anggaran
tanpa penentuan tujuan sebelumnya dan tidak berlandaskan teori yang jelas.
Proses penyusunan anggaran Top Down ini secara garis besar berupa pemberian
sejumlah uang dari pihak atasan kepada para karyawannya agar menggunakan
uang yang diberikan tersebut untuk menjalankan sebuah program.
b. Bottom Up proses penyusunan anggaran
berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya dan anggaran ditentukan
belakangan setelah tujuan selesai disusun. Proses penyusunan anggaran dari
Bottom Up merupakan Komunikasi strategis antara tujuan dengan anggaran .
4. Cash Flow
Tujuan utama laporan arus kas adalah
menyediakan informasi yang relevan mengenai penerimaan dan pembayaran kas
sebuah perusahaan selama suatu periode. Rincian pengeluaran dan penerimaan kas
di dalam laporan arus kas dapat
dibedakan menjadi tiga aktivitas, antara lain:
dibedakan menjadi tiga aktivitas, antara lain:
a. Aktivitas Operasi (Operating
Activities)
Aktivitas ini meliputi segala aktivitas bisnis perusahaan
yang berhubungan baik secara langsung, maupun tidak langsung dengan kegiatan
operasional pokok atau yang utama dari perusahaan, yaitu dari transaksi yang
digunakan untuk menentukan laba bersih.
b. Aktivitas Investasi (Investing
Activities)
Aktivitas ini meliputi segala kegiatan yang berhubungan dengan
harta (assets) yang terdapat pada neraca.
c. Aktivitas Pembiayaan (Financing
Activities)
Aktivitas ini akan memiliki kaitan dengan segala transaksi
atau proses aktivitas bisnis suatu perusahaan yang mempengaruhi pos-pos
kewajiban dan ekuitas pemilik.
Para investor biasanya terlebih dahulu akan memperhatikan
laporan arus kas dibandingkan laporan laba rugi (income statement). Hal ini
dikarenakan kas adalah tergolong harta lancar yang tingkat likuiditasnya paling
tinggi di antara semua harta lancar. Karena tingkat likuiditasnya paling
tinggi, maka kas tersebut dapat dengan segera melunasi segala kewajiban yang
ada pada perusahaan terhadap investor. Dengan kata lain, dalam keadaan yang
paling buruk, sejauhmana perusahaan dalam menjalankan aktivitas bisnisnya dapat
melunasi kewajibannya, dapat diukur dengan seberapa besar nilai kas yang ada
pada laporan arus kas-nya.
5. Kriteria
Investasi
Keputusan investasi merupakan
keputusan manajemen keuangan yang paling penting di antara ketiga keputusan
jangka panjang yang diambil manajer keuangan. Disebut penting, karena selain
penanaman modal pada bidang usaha yang membutuhkan modal yang besar, juga
keputusan tersebut mengandung risiko tertentu, serta langsung berpengaruh pada
nilai perusahaan.
Pada umumnya, langkah-langkah yang
perlu dilakukan dalam pengambilan keputusan investasi adalah sebagai berikut:
1. Adanya usulan investasi (proposal
investasi).
2. Memperkirakan arus kas (cash
flow) dari usulan investasi tersebut.
3.
Mengevaluasi profitabilitas investasi dengan menggunakan beberapa metode
penilaian kelayakan investasi.
4. Memutuskan menerima atau menolak
usulan investasi tersebut.
Untuk menilai profitabilitas rencana investasi dikenal dua
macam metode, yaitu metode konvensional dan metode non- konvensional (discounted
cash flow). Dalam metode konvensional dipergunakan dua macam tolok ukur untuk
menilai profitabilitas rencana investasi, yaitu payback period dan accounting
rate of return, sedangkan dalam metode non-konvensional dikenal tiga macam
tolok ukur profitabilitas, yaitu Net Present Value (NPV), Profitability Index
(PI), dan Internal Rate of Return (IRR).
6. Pencatatan Keuangan
Keuangan
yang masuk dan keluar oleh sebuah perusahaan wajib untuk dibukukan, hal ini
berkaitan dengan jumlah omzet yang didapat oleh perusahaan sehingga dapat
dilihat neraca serta statistik laba yang diperoleh perusahaan dari satu
periode secara kontinyu. Pembukuan keuangan perusahaan biasanya dilakukan oleh
staff accounting dengan mengambil berbagai sumber keuangan, seperti produksi,
penjualan, marketing , dan bagian perusahaan lainnya.
Komentar
Posting Komentar